PERBEDAAN HEADSET, HEADPHONE DAN EARPHONE

Saat ini, headset, headphone, dan earphone menjadi perangkat yang berperan penting, terutama untuk anak muda dan bahkan mereka yang membutuhkannya untuk keperluann pekerjaan.

Pengguna sering kali menyebut istilah perangkat tersebut seakan-akan merupakan satu benda yang sama. Namun, apakah anda tahu bahwa ternyata tiga istilah tersebut mengacu pada jenis perangkat yang berbeda?

Headphone bisa dikatakan merupakan pendahulu klasik. Headphone merupakan sepasang pengeras suara kecil ( loudspeaker) yang dirancang untuk di letakkan di dekat telinga pengguna. Perangkat ini memungkinkan pengguna merasakan intensnya suara yang tersalur langsung ke telinga.

Headphone pertama kali dikembangkan pada 1910 oleh Nathaniel Baldwin. Selama bertahun-tahun, terdapat beberapa jenis headphone, yakni di atas telinga, dengan kabel, dan nirkabel ( wireless).

Jika anda menganggap headphone sama dengan headset, maka anda kurang tepat. HEadset adalah headphone yang memiliki mikrofon yang memungkinkan pengguna berbicara dengan  orang lain di seberang sana.

Dengan sifatnya yang two in one, pengguna bisa mendegarkan lagu sekaligus berbicara dengan orang lain menggunakan mikrofon, itulah yang membedakan headset dengan headphone.

Dalam sebuah observasi, menunjukkan bahwa kebanyakan masyarakat lebih menginginkan keadset karena fiturnya yang memnugkinkan berbicara melalui mikrofon sekaligus mendengarkan lagu. Headset juga tersedia dalam jenis single-earpiece dan double-earpiece.

Headset merupakan pilihan ideal untuk komuikasi voice over IP, dengan layanan seperti skype, berinteraksi dengan sistem telepon, hingga bermain game online dengan percakapan langsung.

Jenis small-loudspeaker selanjutnya, yang merupakan penerus dari headphone, adalah earphone. Mungkin jenis ini merupakan yang paling sering ditemukan dan di gunakan oleh orang-orang yang sedang bepergian.

Desain earphone tentunya paling berbeda diantara kedua di atas, jauh leih kecil dan efektif. Speaker mungil yang disalipkan ke lubang telinga otomatis membuat pengguna merasakan koneksi yang lebih langsung dengan sumber suara karena pergerakan udara antara speaker dan telinga lebih sedikit dari pada headpone.

Namun, desin earphone yang demikian memiliki kompromi tersendiri. Dengan menyalipkan speaker mungil di saluran telinga, pengguna mungkin akan terasa kurang nyaman.
Share on Google Plus

About shiotikus.com

0 komentar:

Posting Komentar